--> "Sang Penyair Bernyanyi" dan "Ilmu Cai" | KONSUMSI PUBLIK

$type=ticker$cols=4

"Sang Penyair Bernyanyi" dan "Ilmu Cai"

  “SANG PENYAIR BERNYANYI” DAN “ILMU CAI” (Sekedar Menunaikan Amanah Secuil Ilmu)   Oleh: Agus Rianto   (Penulis    hanya   seorang   an...

 



“SANG PENYAIR BERNYANYI” DAN “ILMU CAI”

(Sekedar Menunaikan Amanah Secuil Ilmu)

 

Oleh: Agus Rianto

 

(Penulis   hanya  seorang  anak  kampung  yang suka  memerhatikan  soal     soal lingkungan)

  

“Tengoklah ke dalam, sebelum bicara. Singkirkan debu yang masih melekat.” (Ebiet

G. Ade dalam tembang “Untuk Kita Renungkan”)

 

Abid  Ghoffar   bin  Aboe Dja’far,  alias  Ebiet  G.  Ade,  dalam   banyak  kesempatan menyatakan bahwa ia lebih suka disebut sebagai penyair yang  bernyanyi. Sebab, pada dasarnya ia memang bernyanyi untuk  menyajikan  syair – syair puisi yang digubahnya. Ya, semua balada yang ditembangkan oleh Ebiet G. Ade adalah untaian puisi nan indah. Digubah dengan kedalaman pikir dan rasa, dan kemudian lahirlah mahakarya seni yang tak lekang oleh waktu.

 


Lihat saja, misalnya, hingga kini masih banyak tayangan tentang nestapa alam dan manusia   yang  berlatar   lagu  gubahannya.   Banjir,  gempa  bumi,   kekeringan, kebakaran hutan, dan kisah duka lainnya. Sebuah isyarat bahwa karyanya memang selalu relevan dalam berbagai peristiwa lintas zaman. “Sang Penyair Bernyanyi” ini pun   tampaknya   mengambil  spesialisasi   memotret    berbagai  nestapa,   untuk kemudian digubahnya menjadi syair dan balada. Simak saja “Berita kepada Kawan,” “Untuk Kita Renungkan,” “Sketsa Rembulan Emas,” “Masih Ada Waktu,” “Rembulan Menangis,” “Menjaring Matahari,” dan tembang puitis lainnya.

 

Jika  tak  keliru menafsir,  penggalan  syair  di awal tulisan  ini sejatinya  adalah sebentuk  pengingat.  Pengingat bahwa  ketika  hendak  berucap   tentang  suatu bencana, kita harus membersihkan hati dari segala kotoran yang menutupinya. Hati yang kotor akan mendorong lisan berucap (atau, jemari menuliskan kalimat yang) kotor pula. Bukannya meringankan nestapa, yang ada justru riuh tanpa makna dan malah seperti menggarami luka. Debu hati memang bisa berupa ketidaktahuan, tapi itu mudah diperbaiki dan dimaafkan. Justru, mungkin yang lebih lekat adalah debu kecintaan  (atau  kebencian)  pada  suatu  sosok, fanatisme,  kedengkian, dendam, ambisi, kemarahan,  kepentingan diri dan golongan, atau sekedar hasrat mencari ketenaran. Bencana adalah kedukaan, yang tak patut “dinyinyiri” dengan hati, lisan, dan tulisan yang berdebu. Jika membersihkan semua debu terdengar terlalu muluk, maka mengikis sebagiannya pun jadilah.


 

Pun, soal banjir. Tentu ada banyak kaum cendekia yang mengabdikan dirinya dalam senyap.  Mereka yang berpikir  sepanjang  waktu  dengan  amanah   keilmuannya, untuk  mengurai persoalan  yang memang tak  sederhana  itu.   Namun,  mereka memang tak riuh. Suara mereka kalah ramai dengan  kalimat  – kalimat berdebu yang memenuhi antero negeri. Biarlah, memang demikian kewajiban para cendekia. Perkataan kaum cendekia haruslah bermanfaat dan mencerahkan. Jika tidak, maka diam adalah pilihan terbaik.  Para cendekia yang memahami soal banjir haruslah lebih keras  berupaya  mengikis debu  hatinya,  agar semua  kemampuan  dirinya tercurahkan untuk mencermati dan menganalisis fenomena hidrologi yang melatari perisitiwa itu. Ilmu hidrologi, alias “ilmu CAI.”

“CAI,” yang (secara kebetulan) dalam bahasa Sunda berarti “air,” adalah formula inti yang digunakan para ahli untuk membuat estimasi debit limpasan air. Formula ini sangat  penting dalam perencanaan  sistem drainase  suatu  kawasan.  Tentu tak sesederhana kelihatannya. Untuk memahami dasarnya saja, Anda harus mengikuti beberapa satuan kredit semester (SKS) mata kuliah hidrologi dan/atau perancangan sistem drainase. “Ilmu CAI” bahkan dipelajari hingga jenjang magister dan doktoral, yang  artinya  harus   “mondok”   selama   bertahun     tahun   untuk   memahami hakikatnya.   Banyak  pula   guru    besar—para    resi   ilmu   pengetahuan—yang memusatkan keahliannya pada “CAI”. Jadi, tulisan ini memang tidak dimaksudkan untuk membuat Anda  (yang  tak membidanginya)  mendadak jadi ahli dan secara ajaib  bisa   membuat   pemodelan  hidrologi, lengkap  dengan  rangkaian  formula matematis  yang memesona. Jangan  pula bermimpi Anda  bisa mendadak  mahir menggunakan perangkat lunak sistem informasi geospasial, lalu  menghitung luas daerah tangkapan air. Atau  (lagi),  Anda  tiba -  tiba mahir  menggunakan kaidah statistika untuk mengolah dan menafsirkan data riwayat curah hujan. Bisa – bisa, jin di iklan rokok itu menertawakan Anda, “Hahaha, ngimpi!!!”

 

Oleh karena itu, tulisan ini hanya akan menuturkan prinsip – prinsip dasarnya saja. Sebuah gambaran umum yang mestinya mudah dipahami secara awam.  Dengan prinsip –  prinsip dasar  itu, diharapkan terjadi transfer  gagasan  agar  persoalan pengelolaan sumber  daya air ini bisa menjadi bahan  pemikiran dan pekerjaan bersama. Kemudian, gagasan kreatif diharapkan bermunculan untuk mengelola air dengan lebih berwawasan lingkungan.

 

Jika—bagi  sebagian Anda—prinsip dasar ini pun masih terlalu sulit dipahami, tak mengapa. Tetapi, mohon tahanlah lidah dan jemari Anda dari penciptaan kalimat – kalimat berdebu! Tak memberi solusi pun tak mengapa, tetapi jangan menggarami luka!

 

Dalam “CAI,” ketiga huruf itu secara berurutan merujuk pada: koefisien limpasan, luas daerah tangkapan, dan intensitas hujan. Jika  ketiga variabel  itu dikalikan, maka muncullah besaran debit air yang satuannya adalah volume per waktu (liter per  detik,  meter  kubik  per  detik,  atau  satuan   lainnya).   Dari  ketiganya,  “C” tampaknya paling menarik untuk  diulas di  sini.  Sebab ia memberi kita banyak peluang  untuk   berkreasi  dan  berbuat   dalam  pengelolaan  sumber   daya  air. Mengapa? Karena “C” adalah variabel yang bisa direkayasa dengan berbagai upaya. Sementara untuk “A” dan “I,” tak banyak upaya yang bisa dilakukan.

 

Variabel  “A,”  yakni luas daerah tangkapan, adalah fungsi  dari topografi  suatu wilayah. Ia merujuk pada suatu  luasan  yang dibatasi  oleh punggung   punggung bukit atau  gunung tertinggi yang melingkupinya. Anda  bisa  membayangkannya seperti baskom, cobek, piring, atau kuali yang tepiannya tak beraturan. Setiap tetes air  hujan  yang jatuh   di atas  luasan  itu  ditampung,   yang sebagiannya akan membentuk aliran permukaan, anak sungai, sungai, dan seterusnya. Sebagiannya akan meresap ke dalam tanah sebelum  membentuk aliran sungai atau mata air. Sebagiannya lagi menjadi uap air  melalui proses evaporasi (penguapan  langsung) dan  transpirasi  (penguapan   melalui  vegetasi).   Jadi,   salah  satu  variabel yang digunakan para ahli  untuk  membuat estimasi debit aliran dari sebuah  saluran (alami  atau  buatan)  adalah luas daerah tangkapan itu. Dalam bahasa yang lebih mudah,  para ahli akan menentukan  luasnya wadah yang menampung air yang alirannya menuju pada suatu saluran tertentu. Oleh karena “A” merupakan fungsi dari topografi, maka ia relatif tetap dan tak banyak berubah. Ia adalah variabel yang sudah demikian adanya di alam. Untuk mengubahnya,  diperlukan peristiwa alam atau  perekayasaan  teknik  skala  besar.  Dengan   demikian,  dalam  pengelolaan

sumber daya air, variabel “A” tidak memberikan cukup peluang untuk direkayasa. Jadi, terima saja apa adanya.

 

Adapun  “I,”  yakni intensitas hujan, merupakan fungsi  dari iklim. Variabel  ini  pun tak  memberikan  peluang  bagi  perekayasaan.  Kecuali  jika—dengan   imajinasi futuristik—Anda   membayangkan  tiba     tiba  negeri  ini   menguasai   teknologi modifikasi cuaca yang memiliki kemampuan mengubah iklim makro suatu wilayah. Oleh karena bayangan futuristik itu belum terjadi, maka kita pun harus menerima bahwa variabel “I” ini tak bisa direkayasa.

 

Tinggallah  “C,”  yakni koefisien  limpasan, yang tersisa  untuk  kita. Variabel  ini merujuk pada proporsi air hujan yang langsung membentuk aliran permukaan pada saat tiba di permukaan bumi. Rentang nilai koefisien tersebut adalah antara 0 – 1. Jika nilai “C” adalah 0,3, maka berarti dari setiap 1 liter  air hujan yang mencapai bumi akan ada 0,3 liter air yang langsung mengalir di permukaan. Sisanya barulah dalam bentuk    bentuk  lain yang sudah  dipaparkan  di atas.  Menariknya, “C” merupakan fungsi  dari karakteristik  tutupan  lahan suatu  wilayah, yang berarti memberikan peluang besar bagi perekayasaan.

 

Nilai  “C”  akan  bergeser dari kisaran  0 mendekati 1, seiring dengan  perubahan tutupan  lahan dari hutan  menjadi kawasan budidaya atau  kawasan terbangun. Artinya,  semakin “terbangun”  suatu  wilayah, akan  semakin besar nilai koefisien limpasan. Bahasa sederhananya, semakin banyak proporsi air hujan yang menjadi limpasan di permukaan. Lebih sederhana lagi: mudah terjadi banjir. Kecuali, tentu saja,  jika kawasan  tersebut  menerapkan pengelolaan air limpasan secara baik. Sebuah  sumber   mengilustrasikan  bahwa  pada  suatu   wilayah yang  tutupan lahannya adalah hutan, nilai “C” adalah sekira 0,003. Bisa dikatakan sangat kecil. Sementara pada kawasan terbangun, nilai “C”  dapat mencapai kisaran 0,3  atau bahkan lebih. Anda sudah mulai bisa menafsirkan angka – angka itu bukan?

 

Jika (sebagian) Anda masih sulit mencernanya, bayangkan saja satu liter air hujan yang jatuh  di atas  kawasan hutan.  Pertama, ia akan  menimpa  dedaunan  dari vegetasi yang tumbuh  rapat  di sana.  Kemudian  air mengalir  perlahan  melalui ranting, dahan, batang pohon, hingga akhirnya mencapai tanah. Selama proses itu, sebagian air akan menguap ke udara (evaporasi)  sebelum mencapai permukaan tanah. Sementara, yang sampai ke permukaan tanah akan mengalir perlahan pula, sebab  ia melalui rerumputan  dan   lapisan   tanah  humus. Aliran   lambat,  yang terkombinasi  dengan   permeabilitas, porositas, dan  sifat    sifat  tanah  lainnya, memberikan  kesempatan air itu untuk  meresap lebih banyak ke dalam tanah. Sebagian air yang meresap ke tanah akan diserap oleh akar tumbuhan, kemudian naik melalui pembuluh angkut hingga sampai ke daun dan kemudian menguap lagi sebagiannya (transpirasi). Ada pula yang meresap lebih dalam membentuk lapisan air tanah (dangkal dan dalam). Jadi, dari satu liter tadi, berapakah kira – kira yang benar – benar menjadi aliran permukaan, alias sumber banjir? Ya, hanya sekira 3 mililiter saja untuk kawasan hutan.

 

Dengan cara yang sama,  bayangkan pula perjalanan  satu  liter air hujan  yang menimpa kawasan permukiman di perkotaan! Akan menjadi masuk akal bahwa dari volume tersebut, 300 mililiter di antaranya akan menjadi sumber banjir.

 

Selain nilai “C” yang tinggi, karakteristik tutupan lahan di kawasan terbangun (yang biasanya didominasi lapisan perkerasan) menyebabkan air limpasan “berlari terlalu kencang” dan segera membebani saluran – saluran pembawa. Terjadi debit puncak dalam waktu yang terlalu singkat. Fenomena ini tak ubahnya seperti sekumpulan

orang yang berebut keluar dari pintu –  pintu  stadion  olah raga dan  tiba –  tiba membludak memenuhi jalanan.  Hal tersebut  dapat  dicegah, jika proses  keluar stadion itu bisa diatur dalam antrian yang lebih lambat. Jalanan tidak akan menjadi terlalu padat sebab orang yang lebih dahulu keluar sudah akan berjalan cukup jauh sebelum orang di belakangnya menyusul. Demikian pula, puncak debit yang terlalu tinggi dan dalam rentang waktu yang terlalu  singkat  dapat dicegah dengan cara memerlambat aliran air dari sumbernya menuju saluran pembawa. Soalnya adalah, bagaimana terapan praktisnya?

 

Apakah Anda, pembaca yang budiman, memiliki gagasan praktis nan brilian untuk menggeser nilai “C” dari kisaran 1 mendekati 0? Apakah Anda memiliki  terobosan untuk menertibkan antrian air limpasan? Atau, Anda bahkan sudah memiliki model canggih berbasis sistem informasi geospasial untuk mengelola air di daerah Anda? Anda    sudah   merancang  pendekatan   model  dinamika    sistem?  Anda   sudah merumuskan  model program linier atau  “goal   programming”   untuk  mengelola sumber daya air secara optimum di antara berbagai tujuan dan kendala? Atau Anda memiliki  segudang   kearifan   untuk   meringankan  nestapa  sesama?  Jika   iya, ungkapkanlah   dan  sebarkanlah.   Sebab  itu  kontribusi  Anda   bagi  alam  dan kemanusiaan. Jika tidak,  mohon  diamlah.  Atau  berikan dukungan moril dan doa Anda. Jika masih juga tergoda untuk “nyinyir,” Anda bisa mengalihkannya dengan menonton sinetron recehan (karena itulah yang paling cocok untuk Anda). Biarlah soal ini diurai para cendekia sejati dan orang – orang berhati tulus.

 

Merekayasa nilai “C” sendiri juga tak sederhana. Sebab (sebagai salah satu contoh), kadangkala yang perlu direkayasa adalah tutupan lahan di daerah hulu yang secara administrasi berada di luar kewenangan sebuah otoritas atau  pemerintah daerah. Diperlukan kerja sama yang selaras di antara beberapa pemegang otoritas sekaligus. Dan Anda  tahu, di negeri kita hal itu bukanlah  perkara gampang. Sementara, air sendiri tak mengenal batas    batas  administrasi.  Belum lagi, upaya konservasi hutan  seringkali bertabrakan   dengan desakan  hajat  hidup  orang banyak. Ya, banyak saudara kita yang  tak melihat pilihan lain untuk bertahan hidup, selain mendesak terus hingga ke jantung rimba.

 






Jadi, pekerjaan rumah yang perlu dipikirkan bersama adalah “mengotak – atik” nilai “C” dalam “CAI” dan membuat air limpasan untuk “mengantri” dengan lebih tertib. Percayalah, itu seringkali tidak mudah. Meskipun, tidak pula  mustahil. Di  sinilah tugas mulia para cendekia, juga orang – orang berhati tulus yang selalu berorientasi pada solusi. Penulis percaya, mereka ini tak akan  berkecil hati mengemban tugas mulia (atau  bahkan suci) untuk mengurai soal  ini. Meskipun suaranya kalah riuh dengan semburan lisan dan tulisan yang berdebu. Sekali lagi, tak mengapa. Sebab di tengah terpaan debu itu, ikhtiar mereka adalah seumpama tajuk sebuah balada dari Negeri Jiran: “Suci dalam Debu.”

 

--Bersambung--

 

Lampung Barat, 29 Februari 2020

Sumber Ilustrasi:

  1. Ebiet G. Ade: https://id.wikipedia.org/wiki/Ebiet_G._Ade
  2. Ilustrasi hidrologi: Prof. DR. Ir. Arwin Sabar, DEA. (Guru Besar pada Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan ITB), dalam “Bahan Ajar Mata Kuliah Kebijakan Air dan Ekonomi Lingkungan.” Program Studi Pengelolaan Infrastruktur Air Bersih dan Sanitasi Institut Teknologi Bandung (PIAS ITB): 2014..


#Lambar_Hebat

#Kabupaten_Konservasi

#Kabupaten_Literasi

#Kabupaten_Tangguh_Bencana

#Literasi_untuk_Konservasi

#Literasi_untuk_Tangguh_Bencana


"Tulisan ini telah dipublikasikan sebelumnya di laman FB Agus Rianto."

dalam rangka menghindari self plagiarism (memplagiasi tulisan sendiri)


COMMENTS

BLOGGER: 1
  1. Terima kasih sudah menampung tulisan sederhana ini di sini. Maju terus Undercover Channel.

    BalasHapus


Nama

0410/KBL,59,abudabi,7,Acara Muli Mekhanai,1,Accounting Competition,1,Aceh,1,Aceh-Sumut,1,Advertorial,18,Advokat,1,Air minum kemasan Rumahan,1,Aksi Bela Palestina,1,Aksi Curanmor,1,Aksi Demo,1,Aksi Tolak WTP Palembang,1,Amerika Serikat,7,Anak SMA,1,Anggota Dewan,1,Anggota DPRD,4,Apeksi 2024,1,Apel Gelar Pasukan,2,Apel Pagi,2,Apresiasi,1,Arab Saudi,7,Aries Sandi,1,Arinal Djunaidi,5,Artikel,16,ARUN,1,Aspirasi,1,Astrowisata,1,Atlet,3,Audiensi,3,australia,7,Award 2024,1,Bacagub,6,Bacawagub,2,Badan Narkotika Nasional,1,Baksos Akabri 94,1,Bakti Kesehatan,1,Bakti Sosial,3,Bakti Sosial Donor Darah,1,Bakti sosial suci mulia,1,Bambang Handoko,1,band,1,Bandar Lampung,1539,Bandar Narkoba,1,Bangunan Liar,1,Banjir,4,Bank BUMN,1,Bank Darah,1,Bank Indonesia,9,Bank Lampung,3,Bank Rakyat,1,Banten,13,Bawaslu,2,Bawaslu Lampung,2,Bayi Luka Bakar,1,Bebas Stunting,1,Bedah Rumah,1,Bekasi,1,Bencana Alam,1,Bhabinkamtibmas,1,Bhayangkari,1,Bikkers,1,Bioskop Online,1,Bisnis,2,BLT DD,1,BMBK,1,BPBD Provinsi Lampung,1,BPD Lampung,1,BPJS Kesehatan,1,BUMDes,1,BUMN,1,Bupati,3,Bupati Lampung Selatan,2,Bupati Lampung Tengah,1,Bupati Pesawaran,8,Buronan,1,Cabul,1,Cabup,1,Cales DPR RI,1,Calon Bupati,4,Calon DPRD,1,Calon Gubernur,12,Calon Sekdaprov,1,Calon Wakil Bupati,1,Calon Wakil Walikota,1,Calon Walikota,16,canada,7,Cawabup,1,Cawagub,1,Cek Kesehatan Gratis,1,Celebrities,8,Charity,1,Cooling Sytem,2,Covid-19,31,Crime,127,Cup Badminton Presisi,2,Curanmor,2,Daerah,39,Daerah Terisolir,5,Dana Desa,10,Darmajaya,1,DBD,1,Deddy Amarullah,1,Deklarasi,2,Deklarasi Calon Bupati,1,Deklarasi Calon Gubernur,1,Deklarasi Calon Walikota,1,Demo,2,Demokrat,2,Demontrasi,1,Desa Roworejo,1,Di rektur RSUDAM,1,Dinas Kesehatan Lampung,29,Dinas Lingkungan Hidup,2,Dinas P3AP2KB,1,Dinas Pendidikan,3,Dinas PU,1,Dinas PUPR,2,Dishub,2,Diskominfo,3,Diskon Listrik,1,Ditlantas,1,Ditreskrimsus,1,Ditreskrimus Polda Lampung,1,Doa Syukur,1,Donor Darah,1,Dosen,1,Dosen Pembimbing Lapangan,1,DPC HNSI Lampung,1,DPC Partai Gerinda,4,DPC PDIP,1,DPC PWRI,1,DPD,1,DPD HNSI,1,DPD Partai Gerinda,3,DPD Partai Nasdem,1,DPD PSI,1,DPD.,7,DPP Gerindra,1,DPP PAN,1,DPP Partai Golkar,2,DPR RI,3,DPRD,1,DPRD Bandar Lampung,81,DPRD Lampung,511,DPRD Lampung Barat,9,DPRD Lampung Selatan,91,DPRD Lampung Utara,6,DPRD Metro,1,DPRD Pesawaran,3,DPRD Pesibar,26,DPRD Pesisir Barat,44,DPRD Provinsi,1,DPRD Provinsi Lampung,1,DPRD Tanggamus,1,DPTW PKS Lampung,1,DPW Nasdem,1,DPW PKS,1,DPW PSI Lampung,1,Drive Thru SIM,1,Driver Ojek online,2,Dubai,7,Dukcapil,1,Dukun Cabul,1,DWP,1,e-KPB,1,Editorial,2,Edukasi,2,Edukasi Literasi Keuangan,1,Efisiensi Anggaran,1,Enggal,1,Eva Dwiana,1,Eva-Deddy,5,Event surfing internasional,1,FAI,1,Festival Nyeruit,2,film,1,Film Pendek,1,FKSP Provinsi Lampung,1,force Majeure,1,Forkopimda,1,Formula1,2,france,7,Gala Dinner,2,Gas 3kg,1,Gebyar Lampung Maju,2,Gelar Pasukan,1,Geopolitik,1,Gerindra,8,ghana,7,Global,62,Gotong Royong,2,GPM,1,Grand Final Muli Mekhanai,1,GRIB,1,Gubernur,4,Gubernur Lampung,2,Gudang Benih Lobster,1,Gudang Bulog,1,Guru,1,Guru&Kepala Sekolah,1,Halalbihalal,2,Half Marathon 40+,1,Hanan Rozak,3,Hari Bhayangkara Ke-78,2,Hari Kartini,1,Hari Lahir Pancasila,1,Hari Pancasila,1,Hari Raya Idul Adha 1445,1,Hari tri suci waisak,1,Herman HN,4,Hj Eva Dwiana,9,Honda,1,Hongkong,7,Hotel Amalia,1,Hotel Grand Mercure,1,Hotel Novotel,2,Hotel Santika,1,Hukum,59,HUT Bhayangkara Ke-78,1,HUT Ke-77,1,HUT Ke-79 TNI,2,HUT PRIMA ke-3,1,HUT RI Ke-79,9,HUT TNI Ke-79,1,HUT Yayasan Bhayangkari,1,Ibu Hamil,1,Ibu Kota Nusantara (IKN),2,Idul Adha,3,Idul Fitri,2,IIB Darmajaya,1,IKA UII,1,Ikatan Wartawan Online (IWO),5,Ike Edwin,1,India,7,Indonesia,8,Infestigasi,1,Infrastruktur,7,Inspektorat,1,Intelkam,1,Internasional,1,Iptu Lisma,1,Iqbal Ardiansyah,3,IWO,2,Jakarta,37,Jalan Sehat,1,Jamaah calon haji,1,Jamaah Islamiyah,1,Jaringan Narkoba,1,Jasad Bayi,1,Jati Agung,1,Jawa Barat,1,Jawa Timur,2,Jihan Nurlela,1,Joki CPNS Kejaksaan,1,Jokowi,3,Jokowi Dodo,1,JPO Siger Milenial,1,Judi Online,2,K-Fest Krakatau,1,Kabupaten Pringsewu,1,Kalianda,3,Kalimantan Timur,1,Kampanye,1,Kamtibmas,1,Kantor Bank BNI,1,Kantor Dinas Perhubungan,1,Kantor DPC Peradi,1,Kantor Kementerian Agama,1,Kapolda Lampung,21,Kapolresta,1,Kapolri,1,Kapolsek Tanjung Karang,1,Karang Taruna,1,Kasrem,7,Kasus Jual Beli Mobil Bodong,1,Kasus Kecelakaan,4,Kasus Kecelakaan Lalu lintas,1,Kasus Narkoba,3,Kasus Pembunuhan,1,Kasus Penembakan,1,Kasus Penganiayaan,3,Kasus Pengeroyokan,1,Kasus Penipuan,1,Kasus penjualan oli bekas,1,Kasus Perayaan Perceraian,1,Kebakaran,3,Kebakaran Hutan,1,Kebijakan,3,Kebijakan 2025,3,Kecamatan Merbau,1,Kedatangan,1,Kegiatan (LPP),1,Kegiatan anjangsana,1,Kegiatan BBGRM,1,Kegiatan Lampung KB,1,Kegiatan Legal Expo,1,Kegiatan Media Update,1,Kegiatan Sosialisasi,1,Kehutanan,1,Kejaksaan,1,Kejaksaan Negeri,1,Kejurda,1,Kekerasan,1,Kemala Run 2024,3,Kemendagri,43,Kemenkumham,2,Kementerian Agama,2,Kemiling,1,Kenaikan Pangkat,1,Kepala Adat,1,Kepala Desa,1,Kepala Dinas Kelautan,1,Kepala Staf Korem,4,Kerja Politik,1,Kerjasama Internasional,1,Kesadaran Nasional,1,Ketua Pengda,1,Ketua Tp PKK,2,Ketupat Krakatau,1,Keuangan,8,Khalifatul Muslimin,1,KIP,1,KKN,8,KLA,1,Klinik Bidan Desy Sandi,1,Koalisi Suara Rakyat,1,Kodim,1,Komandan Korem,23,Komandan Puslatpurmar,1,Komdigi,1,Komisi III DPR RI PKB,1,Komnas PA,1,Komplek Kopri,1,Kompolnas Award 2024,1,Komunitas Wartawan Lokal (KAWAL),1,Konflik Satwa Liar,1,KONI Lampung,2,Konser,1,Konser Musik Gratis,1,Kopdes Merah Putih,3,Koperasi Merah Putih,1,Korban Kebakaran,2,Korban Tawuran,1,Korem,41,korupsi,45,Korupsi Proyek Fiktif,1,KPK,156,KPK RI,1,KPNP,1,KPU,7,KPU RI,2,Krui,4,KUA-PPAS,1,Kuliah Kerja Nyata,1,Kunjungan,1,Kunjungan Kerja,6,Lahan Sengketa,1,Laka Kerja,1,Lakalantas,2,Laksar Lampung,1,Lampung,997,Lampung Barat,121,Lampung Begawi,1,Lampung Craft,2,Lampung Selatan,251,Lampung Tengah,71,Lampung Timur,50,Lampung Utara,362,Lapangan Korpri,1,Lapangan Stadion Jati Kalianda,1,Laporan Keuangan Pemerintah Pusat,1,Laskar Lampung,1,Layanan Pemeriksaan Gratis,1,Lebaran,5,Lembaga Keuangan,1,Liburan,8,Lingkungan,2,Lomba Burung Kicau,2,Lomba Kicau Burung RMD Cup,1,Lomba MeMasak,1,Lomba Menembak,1,Lomba MTQ,1,Mabes Polri,2,Mahan Agung,1,Mahasiswa,1,Mahasiswa KKN,1,Mahkamah Konstitusi,2,Makan Bergizi Gratis,2,Makorem,1,Malam Ramah Tamah,1,Mandiri Tunas Finance,1,Mantan Kepala Dinas Kesehatan,1,Masjid Al furqon,1,Maskot Pilkada,1,Masyarakat,1,Memperingati 1Tahun,1,Menggala,3,Menteri Perdagangan,1,Menyumbangkan Qurban,1,Mesuji,49,Metro,22,Mirza CUP,1,Mirza-Jihan,3,Mohammad Reno Al Fath,1,Monopoli Anggaran,1,MotoGp,33,movie,1,MTQ Nasional,1,Mudik,1,Music,4,Musyawarah Daerah,1,Napi Kabur,1,Narkoba,6,Nasdem Lampung,4,Nasional,689,new york,6,newyork,1,Ngopi Bareng,1,NKRI,1,Novotel,1,ODGJ,1,OJK,11,OJK (Otoritas Jasa Keuangan),14,Oknum,1,Oknum Anggota Polres Mesuji,1,Oknum Caleg,2,Olahraga,9,Olahraga Bersama,1,Operasi Mantap Praja Krakatau,1,Operasi Patuh Krakatau,5,Opini,35,Opini hari Ini,3,Oplos Gas 3kg,1,Organisasi JARAK,1,Organisasi Pes,1,Ormas,4,Paket Sembako,1,Parkir Liar,1,Parpol,1,Partai Demokrat,1,Partai Gerindra,10,Partai Golkar,2,Partai Nasdem,5,Partai PKS,1,Partai PSI,1,Pasar Murah,1,Paskibraka,1,Paslon,1,Patroli Wisatawan,1,PCRL,1,PDI P,1,PDIP,2,Pekan Olahraga,2,Pekan Olahraga Kecamatan,3,Pekan Olahraga Nasional,1,Pekan Raya Lampung,8,Pekan Seni Mahasiswa,1,Pekon Ampai,1,Pelaksana Tugas Ketua,1,Pelanggaran UU ITE,1,Pelantikan,2,Pelantikan & Pengukuhan,1,Pelantikan Ketua Cabor,1,Pelantikan Pengurus Media,1,Pelatihan Bela Negara,1,Pelatihan Bersama Awak Media,1,Pelecehan,2,Pelecehan Profesi,1,Pelepasan acara wisuda purna bhakti,1,Pelepasan WLC,1,Pelindo,1,Peluru Nyasar,2,Pemadaman Listrik,2,Pembangun Kota Baru,1,Pembangunan Bendungan,1,Pembangunan BTS,1,Pembangunan Kita Baru,1,Pemberdayaan UMKM,1,Pemberian Bantuan,6,Pembinaan Tradisi Hari Bhayangkara,1,Pembunuhan,3,Pembunuhan & Penganiayaan,1,Pemdes,1,Pemerasan Dan Pornografi,1,Pemeriksaan Gratis,1,Pemerintah Pusat,1,Pemerintahan,1,Pemerintahan Desa,28,Pemerkosaan,2,Pemilihan,1,Pemilihan Pimpinan,1,Pemilu,34,Peminjaman,1,Pemkab Lampung Barat,18,Pemkab Lampung Selatan,725,Pemkab Lampung Tengah,14,Pemkab Lampung Timur,5,Pemkab Lampung Utara,127,Pemkab Mesuji,2,Pemkab Pesawaran,69,Pemkab Pesisir Barat,306,Pemkab Pringsewu,4,Pemkab tanggamus,6,Pemkab Tulang Bawang,1,Pemkab Way Kanan,8,PEMKO,1,Pemkot Bandar Lampung,614,Pemkot Metro,9,pemp,2,Pemprov Lampung,1028,Pemuda,1,Pemuda Pancasila,1,Pemuda Run,1,Pencegahan Curanmor,1,Pencegahan Stunting,3,Pencurian,1,Pencurian Mesin ATM,1,Pencurian Sepeda Motor,1,Pendidikan,10,Penerimaan Anggota Polri,1,Pengaman Pilkada,1,Penganiayaan,2,Pengembalian Berkas,1,Penghargaan,1,Penghargaan BISRA,1,Penghargaan Stand Terinspiratif,1,Pengukuhan,1,Pengukuhan & Penyerahan Duplikat Bendera Pusaka,1,Pengukuhan MEBI,1,Pengukuhan Pengurus,1,Pengundian door prize,1,Peninjauan Lokasi Kebakaran,1,Penipuan Proyek,1,Penipuan Uang Palsu,1,Penjaringan,1,Penutupan Calon Bacagub,1,Penyambutan Presiden RI,1,Perajin Tapis,1,Perbaikan Jalan,1,Perbankan,1,Peresmian,2,Peresmian Jaringan Dealer,1,Peresmian puskesmas Sukarame,1,Peresmian Rumah Relawan,1,Perikanan,1,Peringatan Dirgahayu PO,1,Peringatan Maulud Nabi,1,Peristiwa,68,Peristiwa Bentrok Antar Kelompok,1,Perlombaan Paduan Suara,1,Pers,2,Pertandingan Voli,1,Pertanian,2,Pesawaran,151,Pesibar,1,Pesisir Barat,606,Pilgub,7,Pilkada,64,Pilwakot,4,Pj Bupati,1,Pj Bupati Pringsewu,6,Pj Gubernur Lampung,25,PJ Walikota,1,Pj.Bupati Pringsewu,1,PKB,1,PKKMB,1,PLN,3,PLN Persero,3,PMI Bandar Lampung,1,podcast,13,pol,1,Polda Aceh,1,Polda Jawa Barat,2,Polda Lampung,225,Polda Metro Jaya,1,Politic,197,Politik,22,Polres Lampung Timur,1,Polres Mesuji,1,Polres Metro,1,Polres Pesawaran,1,Polres Pesisir Barat,2,Polres Tulang Bawang,1,Polres Tulang Bawang Barat,1,Polresta,13,Polresta Bandar Lampung,13,Polri,41,Polsek Bangun Rejo,1,Polsek Tempeh,1,Polsek Terbanggi Besar,1,PON XXI Aceh-Sumut,1,Pondok Pesantren,2,Prabowo Subianto,1,praktik Prostitusi,1,Presiden RI,6,Presmian,1,Pringsewu,50,Pristiwa,9,prmko,1,Program Asuransi,1,Program Gubernur,1,Program KB gratis,2,Program Kreasi,1,Program PHTC,1,Program Prabowo-Gibran,2,Program Sekolah Rakyat,2,Program USG Gratis,1,Provinsi Lampung,25,PT Yaga Yingde,1,PT.Amarta Karya,1,Public Service,14,pulau pasaran,1,Pungli,2,PWRI,1,Qatar,7,Qurban,3,Rahmat Mirzani Djauzal,22,Rakerda,1,Rakernas,1,Rakernis,2,Rakor Linsek,1,Ramadan,2,Ramah Tamah,1,Rapat,1,Rapat Kerja ADPMET,1,Rapat Koordinasi,1,Rapat Koordinasi Kepala Daerah,1,Rapat Paripurna,1,Redaksi Newspaper,1,Reihana,4,Rekanwil II,1,Relawan BE 1,1,Relawan UMKM bhaidosto RMD,1,Relawan Wakil Presiden,1,Religi,1,Reses,1,Ride Road HDCI,1,RSUD,5,RSUDAM Abdoel Moeloek,4,Rumah Sakit Adven,1,Rumah UMKM,1,S1AB,1,Safari Subuh,1,Salah Tembak,1,Sat Brimob Polda Lampung,1,Satbrimob,1,Satgas,1,Satlantas Polres Lampung Barat,1,Satlantas Polresta,1,Satlantas Polresta Bandar Lampung,1,Satreskrim Polres Tulang Bawang,1,Satreskrim Polresta,1,SDN 1 Sinar Rejeki,1,Seh Ajeman,1,Sekda,1,Sekda Kabupaten,1,Sekolah Dasar,1,Sekretaris Daerah,1,Selebgram,1,Seminar Pasar Modal,1,SenaM Sehat,1,Sengketa,3,Sepeda Santai(Gowes Bareng),2,Serah Terima Jabatan,2,Serdam,1,Sertijab,3,Showbis,1,Sidak RPK,1,Sidang Gugatan Melawan hukum,1,Sidang Mediasi,1,Silahturahmi,2,Silahturahmi Awak Media,1,Silaturahmi,2,singapore,7,Siskamling,1,Siswa Pelajar,1,Siswa SMK Tewas,1,Siswi SMK Negeri 1 Tanjung Raya,1,Slop rokok,1,SMA Peringkat Tertinggi,1,SMAN 1 Kedondong,1,SMP Negeri 1 Abung Semuli,1,Social,5,Sosialisasi Bupati/wakil bupati,1,SPKLU,1,Sport,7,Sports,64,Stand up comedy,1,Sugar Group Companies,1,Sukarame,1,Sumatera Selatan,3,Surabaya,1,Surat Rekomendasi,1,Surfing Internasional,1,Syukuran,1,Tahun Baru Islam,1,Taiwan,7,Tali Asih,1,Talk Show,1,Taman Makan Pahlawan,1,Tanggamus,74,Tanggerang,1,Tani Merdeka,2,Tanjung Karang,2,Tanjung Kemala Desa,1,Tawuran,2,Teknisi,1,Teluk Betung Barat,1,Teluk Betung Selatan,2,TelukBetung,1,Tempat wisata,1,Temu Bisnis Produk Perkebunan,1,Temu Raya Petani Organik,1,Temuan Mayat,1,Tenaga Honorer,4,thailand,8,Tim DPO Laksar Lampung,1,Tim Gass-RMD,3,TK Tunas Kusuma,1,TMMD,1,TNBBS,4,TNI,18,TNI AD,1,TNI AL,2,TNI/ Polri,1072,TP-PKK,2,TPPO,1,Tradisi,1,Triwulan I,1,Tugu Adipura,2,Tukang Parkir,1,Tulang Bawang,31,Tulang Bawang Barat,39,Turnamen Bulu Tangkis,1,Turnamen Karate INKAI Danrem Cup,1,Turnamen Mini Soccer,1,Turnamen Olahraga,1,Turnamen Olahraga Danrem Cup,1,Turnamen Tenis Meja Danrem Cup,1,Turnamen Voli,1,Turnamen Voli Bhayangkari,1,Uang Palsu,1,Uang Pendidikan,1,UIN RIL,1,Umar Ahmad,2,UMKM Bhayangkari,2,UMKM Terinovatif,1,unila,3,Unit Donor Darah,1,United State,6,Universitas Gajah Mada,1,Universitas Malahayati,1,Universitas Sang Bumi Ruwa Jurai,1,Upacara,2,Upacara Bulanan,1,Upacara Hari Bhayangkara,1,Upacara HUT RI Ke-79,2,Upacara korps raport,1,Upacara pemuliaan Nilai Tri Brata,1,Upacara Serah Terima Jabatan,1,VARIOUS,4,Video,128,Vina 2016,1,Wakapolda,3,Wakapolda Lampung,1,Wakapolda Metro jaya,1,Wakil Bupati,2,Wakil Gubernur,1,Wakil Walikota,1,Walikota,3,Walikota Jakarta Barat,1,Walikota Lampung,7,Warga Desa Karang Rejo,1,Wartawan Kompas TV,1,Way Haru,4,Way Kanan,280,Waykanan,1,Wisata,1,Wiyadi,1,World Surf League,3,World Surfing League,1,WSL Krui Pro,7,Yaga Yingde Group,4,Yogyakarta,1,Ziarah,1,
ltr
item
KONSUMSI PUBLIK: "Sang Penyair Bernyanyi" dan "Ilmu Cai"
"Sang Penyair Bernyanyi" dan "Ilmu Cai"
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh1lYihzEifvsC65xgoZD8ob-rGNvgM78HseZvk4hJvQGssjez1R4isrRE3y1Y9infNK8rcZef1I3AzOM3DsWUyRLTEP8xnQvr4aPZpiQX3ZAJ7Xq1qSpLxPdyrfBeIfXkb8jDoVVHt8U8/w400-h225/agus+o.png
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh1lYihzEifvsC65xgoZD8ob-rGNvgM78HseZvk4hJvQGssjez1R4isrRE3y1Y9infNK8rcZef1I3AzOM3DsWUyRLTEP8xnQvr4aPZpiQX3ZAJ7Xq1qSpLxPdyrfBeIfXkb8jDoVVHt8U8/s72-w400-c-h225/agus+o.png
KONSUMSI PUBLIK
https://www.konsumsipublik.com/2021/02/penyair-bernyanyi-dan-cai.html
https://www.konsumsipublik.com/
https://www.konsumsipublik.com/
https://www.konsumsipublik.com/2021/02/penyair-bernyanyi-dan-cai.html
true
3965426360786339957
UTF-8
Loaded All Posts Not found any posts VIEW ALL Readmore Reply Cancel reply Delete By Home PAGES POSTS View All RECOMMENDED FOR YOU LABEL ARCHIVE SEARCH ALL POSTS Not found any post match with your request Back Home Sunday Monday Tuesday Wednesday Thursday Friday Saturday Sun Mon Tue Wed Thu Fri Sat January February March April May June July August September October November December Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec just now 1 minute ago $$1$$ minutes ago 1 hour ago $$1$$ hours ago Yesterday $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago more than 5 weeks ago Followers Follow THIS PREMIUM CONTENT IS LOCKED STEP 1: Share to a social network STEP 2: Click the link on your social network Copy All Code Select All Code All codes were copied to your clipboard Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy Table of Content